Kabupaten Badung Akan Jajaki Sister City dengan Saly-Portudal

By Admin

nusakini.com--Duta Besar RI Dakar, Mansyur Pangeran bertemu dengan Walikota Saly-Portudal, Ousmane Gueye, di kantor Walikota Saly-Portudal pekan lalu.

Keduanya membahas upaya peningkatan kerjasama di bidang ekonomi perdagangan dan pariwisata antara wilayah Saly-Portudal dengan Indonesia. Salah satu topik pembahasan yaitu kemungkinan menjajaki kerjasama sister city antara kota Saly-Portudal dengan kota setara di Indonesia yaitu Kabupaten Badung di Provinsi Bali yang sama-sama merupakan daerah tujuan wisata yang terkenal di masing-masing Negara. 

"Tujuan pertemuan adalah untuk melihat berbagai potensi ekonomi seperti produk hasil pertanian, pertambangan, kelautan, kerajinan yang dimiliki daerah Saly yang dapat dipasarkan di Indonesia, dan sebaliknya mempromosikan berbagai barang produksi Indonesia yang dapat dipasarkan di wilayah itu," demikian Dubes Mansyur Pangeran. 

Seperti halnya di daerah wisata di kota Saint Louis wilayah utara Senegal (280 km), salah satu hotel resort berbintang 4 yang cukup terkenal seluruh furnitur hotel tersebut menggunakan produk bambu yang didatangkan dari Bali, setelah 20 tahun masih tetap bagus dan awet. Tentunya produk yang sama atau berbagai furnitur buatan Indonesia dapat dipasarkan di wilayah turis Saly ini, tegas Dubes Mansyur. 

Saly-Portudal atau lebih dikenal dengan Saly terletak lebih kurang 70 km dari kota Dakar (Ibu kota Senegal) dan berpenduduk sekitar 48 ribu jiwa. Saly merupakan wilayah resort yang sangat populer di Senegal karena keindahan alam dan pantainya.

Dalam pertemuannya dengan Walikota Ousmane Gueye, Dubes Mansyur Pangeran menyampaikan bahwa kota Saly merupakan daerah tujuan wisata di Senegal yang banyak dikunjungi oleh turis asing khususnya dari Eropa yang dinilai sangat tepat untuk dijajaki kerjasama sister city dengan Kabupaten Badung, Bali. 

Menurut Dubes Mansyur, ke depannya kedua kota dapat mengawali kerja sama pembangunan kota dengan konsep sister city dimulai dari sektor pariwisata. Terlebih potensi kedua kota yang mampu menyedot banyak jumlah wisatawan.

Adapun, bidang-bidang lain yang akan dikerjasamakan juga meliputi penataan kota, perlindungan lingkungan hidup, pendidikan dan pengembangan kebudayaan. Disamping itu, Dubes Mansyur juga menilai kota Saly memiliki potensi besar di sektor perikanan karena hasil ikannya yang berlimpah. 

Walikota Ousmane Gueye dalam tanggapannya mengatakan bahwa kota Saly masih membutuhkan banyak bantuan capacity building dari negara-negara sahabat kemungkinannya dari Indonesia. Walikota Ousmane Gueye berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan pelatihan dan keterampilan bagi para kaum muda di Saly dan kaum wanita yang mayoritas bekerja di bidang perikanan. 

Dubes Mansyur mengajak kepada para kaum muda di Saly untuk melamar dua beasiswa yang setiap tahunnya ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia, yaitu Beasiswa Darmasiswa dan Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Dubes Mansyur berharap ke depannya akan banyak pelajar dari kota Saly yang akan menempuh studinya di Indonesia. 

Akhirnya Dubes Mansyur melalui Walikota Ousmane Gueye mengajak para pengusaha dan pedagang di wilayahnya untuk berkunjung ke Indonesia guna menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang akan digelar pada tanggal 11-15 Oktober 2017 di ICE BSD Tangerang. TEI adalah pameran business-to-business terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi one stop business service bagi buyer yang mencari produk Indonesia dengan kualitas tinggi dan berdaya saing. Dengan dimasukkannya Senegal dalam daftar negara yang bebas visa masuk ke Indonesia (paspor biasa selama 30 hari), diharapkan semakin banyak para pengusaha Senegal yang akan berpartisipasi pada TEI 2017.    

Dalam kunjungan kerjanya ke kota Saly, Dubes Mansyur juga berkesempatan untuk melakukan survey pasar guna mengidentifikasi produk-produk Indonesia yang masuk ke kota Saly. Tercatat beberapa produk Indonesia seperti produk Wings Groups antara lain: so kiln dan mie sedap, indomie, peralatan rumah tangga, tekstil, furniture, minuman anak-anak jelly pop ice, biskuit, dan garmen telah dipasarkan di Saly. (p/ab)